Kamis, 16 Februari 2012

Makalah Theologia PL II


ROH ALLAH DALAM PERJANJIAN LAMA







Makalah
Untuk memenuhi Tugas mata kuliah Theologia Perjanjian Lama 2
Yang diajarkan oleh Pdt. Dina Elisabeth Latumahina, M.Th









KELOMPOK 3
Amita Prissila
Gunadi
Saferius Gaurifa
Sulianus Susanto












SEKOLAH TINGGI THEOLOGIA ABDI TUHAN INJILI
ANJONGAN, FEBRUARI 2012



















BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab pertama ini kelompok akan menguraikan beberapa pokok penting dalam penulisan makalah, antara lain:

Latar Belakang Masalah
Roh Allah pertama kali disebut dalam Alkitab pada saat penciptaan Menurut Kejadian 1:2 “Roh Allah melayang-layang diatas permukaan air” kata (Ibrani) yang kita terjemahkan sebagai “ROH” adalah ruach yang bisa berarti “roh”, “angin” atau “Nafas”.[1] Roh Allah atau “angin yang dahsyat” atau “Kuasa Allah”[2] dalam Kamus Gering, Sabda: (nafas). Menurut paham orang Ibrani ialah berpokok pada akal (pengertian), yang dapat dikenal dari pokok pernafasan, penghidupan (badaniah) dan jiwa. Rohul Kudus atau Roh Suci dipandang sebagai oknum ketiga dari Allah.[3] Roh Allah “berdiam” atau “Tinggal”.

Dalam hal penciptaan alam semesta; ”Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Dan Allah berfirman, jadilah terang: lalu terang itu jadi.” (Kej. 1:2,3). Roh Allah adalah sumber dari segala sesuatu yang telah diciptakan, ”Oleh nafasNya langit menjadi cerah, tanganNya menembus ular yang tangkas” (Ayub 26:13).







Rumusan masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan makalah ini antara lain:
1.      Bagaimana asal mula adanya Roh Allah dalam PL?
2.      Apa yang dimaksud dengan Roh Allah?
3.      Bagaimana pekerjaan Roh Allah dalam PL?
4.      Apa perbedaan roh dan Roh Allah?
5.      Bagaimana kekuatan Roh Allah dalam PL?

Batasan masalah
Dalam penulisan makalah ini kelompok membatasi  masalah, hanya membahas Roh Allah dan perananNya dalam PL.

Tujuan penulisan
Adapun yang menjadi tujuan penulisan makalah ini antara lain:
1.      Untuk mengetahui asal mula adanya Roh Allah dalam PL
2.      Untuk mengetahui pengertian  Roh Allah
3.      Untuk mengetahui pekerjaan Roh Allah dalam PL
4.      Untuk mengetahui perbedaan roh dan Roh Allah dalam PL
5.      Untuk mengatahui kekuatan Roh Allah dalam PL
6.      Untuk memenuhi tugas akademis dalam mata kuliah PL 2, yang diajarkan oleh: Pdt. Dina Elisabeth Latumahina, M.Th.






BAB II
PEMBAHASAN MATERI
Dalam bagian ini kelompok akan membahas beberapa pokok pembahasan penting yang menyangkut Roh Allah dalam Perjanjian Lama, antara lain:

A.  Pengertian Roh Allah

            Roh ialah suatu oknum yang tidak terlihat oleh kita dan yang tidak berbentuk atau berwujud. Roh itu tidak mempunyai batasan seperti manusia. Jadi kalu kita mengatakan “Allah itu Roh”, berarti Allah tidak ada rupanya, tidak bertubuh seperti kita, tidak terlihat oleh kita dalam keadaan kita sekarang. Tuhan Allah tidak dapat dilukiskan atau dibatasi dengan akal budi kita. Kita mengenal Allah bersekutu dengan Allah dengan roh atau jiwa kita, bukan dengan panca indera manusia. Lihat Ulangan 4:15-18; Yesaya 40:25; dan Keluaran 20:24. Ayat-ayat tersebut menjelaskan bahwa, tidak seorangpun yang pernah melihat Allah dan oleh karenanya tidak dapat melukiskan Dia. Allah tidak berasal dari dunia ini, oleh sebab itu tidak kelihatan oleh mata jasmani kita yang sekarang.[4]


B.  Roh Allah Dalam Alkitab  perjanjian Lama
Bahasa Ibrani Roh adalah “Ruakh”, terdapat 378 kali dalam Perjanjian Lama, bagian terbesar pemakaiannya mengacu pada manusia, tetapi kebanyakannya berkaitan dengan yang supra alami. Kata benda “ruakh” berasal dari kata kerja yang berarti mengeluarkan nafas yang kuat dari hidung. Kadang-kadang kata itu berarti “pusat hidup” searti dengan “nefesy”, tetapi dalam arti itu jumlahnya sedikit dan umumnya ruakh berarti bernyawa berkaitan dengan nefesy, mahkluk hidup.[5]
Ruakh sering berati “angin” dan sering pula dianggap berkuasa dan bisa merusak (misalnya: Kel 10:13; 14:21; Ayb 21:18; Mzm 1:4; 35:5; 107:25; Yeh 1:4; I Raj 19:11). Tetapi selalu dikendalikan Allah untuk melaksanakan kehendakNya (bdk Am 4:13, Ayb 28:25; Mzm 104:3). Keimanenan Allah akan menjadi nyata bila kehendakNya dinyatakan oleh RohNya (bnd Mzm 104; 139), Kajadian 1:2 adalah pemakaian pertama ruakh memakai arti itu (bnd Ayb 32:8; 33:4). Dalam Mazmur 51:12; Yesaya 63:10-11, terdapat ungkapan “Roh Kudus”. Kendati banyak ayat menggunakan ungkapan Roh Kudus dengan sifat tidak berpribadi, tapi kegiatan, oengetahuan dan kodrat yang dikaitkan kepada Roh itu mengacu kepada kepribadian dan keilahian.[6] Roh yang melayang-layang.
Salah satu ayat yang paling membinggungkan adalah kejadian 6:3 “Roh –Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja” kata yang kita terjemahkan sebagai “berdiam” ini juga bisa diterjemahkan menjadi “tinggal” atau bergulat atau Remain itu (tetap tinggal di dalam)” seperti dalam berbagai terjemahan modern. Tetapi tidak ada yang sependapat mengenai arti ayat ini. Meskipun demikian, karena ayat ini terdapat dalam kisah tentang Tuhan yang melihat bahwa perginya Roh Allah seperti yang terlihat melalui makin pendeknya umur manusia adalah tanda reaksi Tuhan yang adil terhadap dosa.[7]
Tri tunggal maha kudus dalam perjanjian lama.
Kejadian pasal 18 adalah tentang Tuhan yang menampakan diri kepada Abraham ketika dia sedang duduk di depan pintu kemahnya. Tetapi Tuhan menampakan diri dalam wujud tiga laki-laki. Abraham menyambut dengan ramah dan dia (Tuhan-tetapi mana di antara ketiga orang itu yang berbicara?) bernubuat pada Abraham pada bagiaan ini berbicara mengenai “Tuhan dan Dia “ tetapi juga menegaskan tamu Abraham ada tiga laki-laki bukan hanya satu.  
            Menurut kesaksian Perjanjian Lama, Allah adalah “ruach” (=roh) bukan dalam arti yang salah seperti yang masih terdapat diantara banyak jemaat, yaitu bahwa Ia tidak Nampak (tidak kelihatan) dank arena itu hadir dimana-mana.[8] Dalam hal ini Perjanjian Lama mengungkapkan bahwa Yahwe adalah Allah yang bernafas, Allah yang hidup, Allah yang bertindak. Dan bahwa sebagai Allah yang demikian, Ia adalah sumber hidup dari segala sesuatu yang ada didunia ini. Khususnya dari manusia hal itu dapat kita lihat dalam permulaan Kitab Suci (Kej. 2:7): “Tuhan Allah… menghembuskan nafas hidup (=nesyema) kehidupan (=nefesy chayya). Dimana  Allah ada, dimana Ia hadir dan bertindak, disitu “ruach”-Nya aktif, bekerja. Kesaksian ini penuh dalan Kitab Suci beberapa contoh terdapat dalam (Hak. 3:10;11;29;13;25;14:6;15:14; Yeh. 1:12,20;2:2-3,24; Zak. 12:1, dll). Sesuai dengan itu  ahli “Martin Buber- yang menerjemahkan Kej. 1:2 sebagai berikut “dan suatu tofan Allah (= dan suatu tofan Allah yang dahsyat) bertiup dengan kencang diatas permukaan air”.

C.  Berbagai pandangan mengenai Roh Allah
Di dalam Kejadian 1:2, Van Selms (1967)  menerjemahkan “dan angin Allah melayang-layang diatas permukaan air. Menurut Dia terjemahan ini lebih baik dari pada terjemahan Ibn Ezra “suatu tofan yang dahsyat menggoncangkan (= menggentarkan) permukaan air. Mempunyai terjemahan yang terdapat dalam PL theofania seperti yang terdapat dalam (Kej. 3:8; 2 Sam 5:54 dsb).
Fungsi pertama dari Roh yang pertama dari ketuju Roh, yaitu Roh Tuhan terlihat di didalm Yesaya 61:1  Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara” Roh Tuhan sebagaimana dapat kita lihat di dalam Yesaya 61:1 merupakan untuk khotbah dan berbicara dengan Allah.[9]


D.  Pekerjaan Roh Allah Dalam Perjanjian Lama
Dalam Perjanjian Lama ada lima segi pekerjaan Roh
1.  Pekerjaan Roh di dalam penciptaan
Roh melayang-layang diatas permukaan air (Kej 1:2), membentuk manusia (Kej 2:7), mencerahkan langit (Ayb 26:13), memelihara kehidupan binatang dan membaharui permukaan bumi (Mzm 104:30). Roh itulah ruakh (“nafas” “angin”) Allah, tenaga dan kekuatan Allah, asas dari kehidupan manusia dalam segala seginya. Manusia (Roh, jiwa dan tubuh) terbuka bagi kuasa Roh Allah. Roh manusia adalah “pelita Tuhan” (Amsal 20:27) bila berada dalam Roh Tuhan. Bila roh manusia mempunyai hubungan yang benar dengan Roh Allah, maka ia memenuhi kehendak Tuhan atas dirinya. Dalam Perjanjian Lama manusia empunyai roh atau roh adalah sinonim dari ia mempunyai hati atau ia adalah pribadi. Tetapi kerena dosa, manusia menjadikan dirinya menjadi pusat hidupnya. Dalam keadaan ini ia merusak kepribadiannya sendiri, tidak menghormati Allah dan mebnghinakan RohNya. Tetapi bila kepribadiannya berpusat pada Roh Allah maka ia mempermuliakan Allah.
2.  Pekerjaan Roh didalam melengkapi manusia bagi pelayanan
Roh datang apda orang yang dipilih oleh Allah untuk tugas tertentu dan menganugerahkan kecakapan untuk mengemban tugas itu, misalnya keahlian (Keluaran 31:3), kepemimpinan (Hakim-hakim 3:10), kekuatan badani (Hakim-hakim 14:6). Hal itu dibuatNya tanpa harus mengubah moral orang itu.
3.  Pekerjaan Roh dalam mengilhami para Nabi
Ada kalanya mereka yang fanatic mengatakan diri digerakan oleh Roh Kudus melakukan hal-hal yang bagi orang-orang lain adalah berlebih-lebihan. Orang-orang lain itu sangat berhati-hati dan lebih mengerti perihal rohani. Akibatnya orang-orang lain cenderung memisahkan diri dari kelompok fanatik, tidak bergitu gamblang menyebut diri didiami oleh Roh Kudus (Ams. 7:14; Yer. 31::33; Hos. 9:7), namun ada juga yang nabi-nabi yang sungguh-sungguh menyadari  peranan dan pengaruh Roh Kudus, karya Roh Kudus dipandang tinggi bobotnya dalam wujud moral, sedangkan kemungkinan bergerak secara spontan dalam hal-hal rohani, kebebasan melampauhi kebiasaan diakui.
4.  Pekerjaan Roh Allah dalam menghasilkan kehidupan bermoral
Bagi pemazmur kehadiran Roh Kudus berarti kehancuran roh manusia dan penyesalan, hati yang bersih, setia dan bahagia. Dalam Mazmur139:7 Roh allah disamakan dengan kehadiranNya dan keduanya tak dapat dihindari. Peendekatan dan kuasa Allah membuat pemazmur menaikan permohonan supaya hati nuraninya diselidiki dan ia dipimpin di jalan kekal (ayat 23.24).

5.  Pekerjaan Roh dalam menubuatkan Mesias
Pemazmur mencatat kehadiran Roh pada zamannyadan beberapa penafsir menganggap itu puncak penyataan Roh dalam Perjanjian Lama. Tetapi nabi juga merujuk pada pekerjaan Roh pada masa datang dan tentang itu ada dua macam. Pertama, nubuat bahwa roh akan mendiami tokoh mesianis (Yes 11:2-9; 42:1-4; 61:1). Kedua, nubuat tentang kegiatan Roh dalam umat perjanjian Allah umumnya (Yeh 36:26, 27; Yoel 2:28).[10]













BAB III
IMPLIKASI PRAKTIS BAGI KEHIDUPAN MANUSIA
Dalam bagian ini kelompok akan menguraikan empat bagian penting, antara lain:

A.  roh dan Roh Allah
Roh atau pikiran kita akan merefleksikan apa yang telah menjadi fakta, misalnya kita lapar dan menginginkan makanan, kita melihat pisang di dapur; keinginan ”roh” kita diterjemahkan ke dalam tindakan, kita mengambil pisang itu lalu mengupasnya dan memakannya. Contoh yang sederhana ini menunjukan mengapa kata Ibrani untuk ”roh” mempunyai dua arti, yaitu nafas atau pikiran dan tenaga. Roh kita, adalah inti kehidupan kita.[11] Dalam skala yang lebih besar, Roh Allah mempunyai pengertian yang sama; yaitu suatu kuasa yang menunjukan tenagaNya, watakNya dan tujuanNya. Pikiran Allah adalah apa yang akan dilaksanakannya; ”Sesungguhnya seperti yang Kumaksud, demikianlah yang terjadi, dan seperti yang Kurancang, demikianlah akan terlaksana” (Yes. 14:24).


B.  Kekuatan Roh Allah
Roh Allah tidak hanya mengacu kepada pikiran atau watakNya, tapi juga kepada tenaga yang Dia gunakan untuk mengekspresikan apa yang Dia pikirkan. Adalah suatu yang diharapkan bahwa firman dari rohNya bukan hanya menyatakan apa yang Dia pikirkan, tapi juga menyatakan suatu kekuatan yang terdapat dalam firman tersebut. Pengertian yang benar tentang kekuatan itu akan membuat kita jadi berhasrat untuk menggunakannya. Perasaan rendah diri untuk melakukan hal tersebut dapat diatasi dengan pengetahuan kita, ketaatan kepada firman Allah akan memberikan kekuatan untuk mengatasi masalah sekecil apapun dalam hidup ini sambil menentikan penyelamatan.”Oleh firman Tuhan langit telah dijadikan, oleh nafas dari mulutNya segala tentaraNya.” (Mzm. 33:6). Oleh karena itu Roh Allah dijelaskan sebagai:
-       NafasNya
-       FirmanNya
-       TanganNya
TenagaNya Ia menyebabkan segala sesuatu ada. Demikian juga orang-orang percaya yang lahir kembali adalah atas kehendakNya (Yoh. 3:3-5). KehendakNya dilaksanakan oleh Roh. Berbicara tentang seluruh penciptaan, kita membaca, ”Apabila Engkau mengirimkan RohMu, mereka tercipta, dan Engkau membaharui muka bumi” (Mzm. 104:30). Roh atau tenaga inilah yang menjadi penopang bagi segala sesuatu, sebagaimana hal-hal tersebut diciptakan. Mudah sekali untuk membayangkan bagaimana jadinya kehidupan yang tragis ini dan yang penuh dengan sandungan, tanpa campur tangan Roh Allah. Sebagai contoh Ayub, yang menjadi letih atas apa yang dia alami, telah diperingatkan oleh seorang nabi:”Jikalau Ia menarik kembali RohNya, dan mengembalikan NafasNya kepadaNya, maka binasalah bersama-sama segala yang hidup, dan kembalilah manusia kepada debu” (Ayub 34:14,15). Ketika berusaha keluar dari keadaan yang tertekan, Daud memohon kepada Allah untuk terus mendukungnya melalui Roh untuk melindunginya (Mzm. 51:12).
Daud mengetahui bahwa melalui RohNya atau tenagaNya, Dia mampu mengetahui setiap sudut dari pikirannya dan apa yang dipikirkannya. Maka pengertian dari bahwa Dia selalu berada dimana saja, walaupun Dia berada di surga, adalah RohNya yang melakukan hal itu (Mzm. 139:2,7,9,10). Pengertian yang tepat dari hal ini adalah bahwa Allah menyatakan diriNya kepada kita sebagai suatu tenaga aktif yang sangat kuat. Kita dikelilingi oleh roh, yang terus menerus memberikan kesaksian dari setiap tindakannya tentang Allah kepada kita. Daud mendapatkan semangat dari semua ini, yang tentu saja sangat membingungkannya: ”Terlalau ajaib bagiku pengetahuan itu, terlalau tinggi, tidak sanggup aku mencapainya.” (Mzm. 139:6). Tanggung jawab harus disertai dengan pengetahuan yang cukup; kita harus mengakui bahwa setiap apa yang kita pikirkan dan lakukan, diketahui oleh Allah. Selagi kita mengoreksi diri kita apakah kita layak dihadapanNya, khususnya sebelum pembaptisan, kita perlu memikirkan hal ini: menerapkan firman Allah yang mulia yang disampaikanNya kepada Yeremia: ”Sekiranya ada seseorang menyembunyikan diri dalam tempat persembunyian, masakan Aku tidak melihat dia? Demikianlah firman Tuhan. Tidaklah Aku memenuhi langit dan bumi? Demikianlah firman Tuhan” (Yer. 23:24).
Kita telah melihat bahwa konsep tentang Roh Allah sangat luas untuk dipahami; tentang pikiran dan watakNya, dan juga tenaga yang Dia gunakan untuk melaksanakan apa yang ada di dalam pikiranNya. ”Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia” (Ams. 23:7); begitu juga dengan Allah di dalam pikiranNya. Dalam pengertian ini, yang dimaksud adalah RohNya (Yoh. 4:24). Meskipun begitu, hal ini tidak mengartikan bahwa Allah bukan suatu pribadi. Untuk membantu anda memahami pengertian tentang Roh Allah yang luas, kadang-kadang kami akan menyebutnya ”Roh KudusNya.” Kata ”Roh Kudus” banyak sekali ditemukan di dalam Perjanjian Baru, di dalam terjemahan Versi Autorisasi (AV), kata ”Roh Kudus” sering kali digunakan, tapi seharusnya kata itu diterjemahkan sebagai ”suatu roh kudus”, dalam Alkitab terjemahan modern terjemahannya lebih jelas. Sepadan dengan yang tercatat di dalam Perjanjian Lama,”Roh dari Allah”, atau ”Roh dari Tuhan”. Dengan jelas diterangkan dalam Kisah para Rasul 2 bahwa Aku akan mencurahkan RohKu (Allah) (Kis. 2:17). Juga di Lukas 4:1 menceritakan Yesus ”yang penuh dengan roh kudus”, kembali dari sungai yordan; kemudian dalam pasal yang sama Yesus mengatakan ”Roh Tuhan ada padaku” yang menjadi penggenapan dari Yesaya 61. Dalam kedua contoh ini (masih banyak lagi yang lain) arti kata Roh Kudus sama dengan yang ada di Perjanjian Lama ”Roh dari Allah”.





BAB IV
PENUTUP

Pada bagian akhir makalah ini, kelompok menyumpulkan dalam dua
Bagian antara lain: kesimpulan dan saran.
KESIMPULAN
Roh yang telah diberikan kepada kita dan seluruh ciptaan, adalah roh yang menopang kehidupan kita. Kita mempunyai ”nafas dari roh kehidupan” di dalam diri kita (Kej. 7:22) yang diberikan Allah pada waktu manusia diciptakan (Mzm. 104:30; Kej. 2:7). Hal ini membuat Dia menjadi ”Allah dari roh segala makhluk” (Bil. 27:16, Ibr. 12:9). Karena Allah sebagai sumber kehidupan yang menopang segala makhluk, maka RohNya berada dimana saja.
Dalam masa berbeda sewaktu Dia berurusan dengan manusia, Allah telah menggunakan kekuatannya (Roh Kudus) untuk diutus kepada manusia. Dan selalu ada tujuan yang spesifik, sewaktu Roh Kudus diutus. Bukan seperti “cek kosong” yang dapat diisi semaunya untuk mengabulkan apa saja yang diminta oleh manusia. Dan jika tujuannya telah tercapai, maka karunia Roh Kudus akan berakhir. Kita harus ingat bahwa Roh Allah bertindak selaras dengan tujuanNya. Di dalam tujuanNya Dia selalu mengijinkan akan adanya penderitaan di dalam kehidupan manusia dalam jangka pendek dengan tujuan untuk membimbing mereka kepada tujuan jangka panjangNya.
Saran
Bebarapa hal yang dapat kita lakukan dalam hidup kita Kuasa Roh Kudus, antara lain:
1.      Percaya, menerima dan menghargai Roh Kudus sebagi Allah kita
2.      Menjaga kekudusan hidup sebagi tempat kediaman Roh Kudus
3.      Menjaga persekutuan yang erat dengan Allah Tritunggal.
4.      Soli Deo Gloria.


Daftar Pustaka


Buku
________
2011                Alkitab Edisi Study  Lembaga Alkitan Indonesia, Jakarta Indonesia,

Abineno,  J.L Ch.
1982                Roh Kudus dan Pekerjaan-Nya BPK:Gunung Mulia,

Bailey, Brian J.
2005                Roh Kudus sang penghibur, Voice Of Hope  Bapindo Plaza Mandiri Tower  Jakarta Barat
Brill, J.Wesley
Dasar ang teguh, Bandung: Kalam Hidup

Douglas,  J.D
1997                Ensiklopedi Alkitab Masa Kini jilid II, Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF

Lang, J. Stephen
2002                101 hal yang ingin anda ketahui tentang Roh Kudus Yayasan Pekabaran Injil Imanuel

Software
Sabda, Roh Allah (Software, Sabda OLB, Versi Indonesia, versi 3.00)

Internet


[1] J. Stephen Lang, 101 hal yang ingin anda ketahui tentang Roh Kudus (Yayasan Pekabaran Injil Imanuel, 2002), hlm. 83-84
[2] ________ Alkitab Edisi Study (Lembaga Alkitan Indonesia, Jakarta Indonesia, 2011), hal 34
[3] Sabda, Roh Allah (Software, Sabda OLB, Versi Indonesia, versi 3.00)
[4] J.Wesley Brill, Dasar ang teguh, (Bandung: Kalam Hidup, ), hlm 32
[5]  J.D Douglas, Ensiklopedi Alkitab Masa Kini jilid II, (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, 1997), hlm 316-318
[6] Ibid.
[7] J. Stephen Lang, 101 hal yang ingin anda ketahui tentang Roh Kudus (Yayasan Pekabaran Injil Imanuel, 2002), hlm. 83-84
[8] J.L Ch. Abineno, Roh Kudus dan Pekerjaan-Nya (BPK:Gunung Mulia, 1982), hlm. 15
[9] Brian J.Bailey. Roh Kudus sang penghibur, Voice Of Hope  (Bapindo Plaza Mandiri Tower  Jakarta Barat 2005).
[10] Ensikopedi Alkitab Masa Kini jilid II, (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, 1997), hlm 319

Tidak ada komentar:

Posting Komentar